Sabtu, 07 Mei 2011

Cerpen Lisa


 Kau Bawa Cintaku tuk Slamanya
Berawal dari persahabatan yang begitu akrab dan saling berbagi terjalinlah benih-benih cinta diantara persahabatan. Lisa gadis yang  penyabar dan selalu tertutup diantara sahabatnya, Rendi pemuda yang tampan dan banyak disukai cewe-cewe dan tabiatnya yang mempesona membuat para cewe yang melihat pasti
tertarik, sedangkan Rangga pemuda yang pendiam dan sabar yang selalu bisa menyembunyikan perasaannya namun baik hati.
Pertemuan itu membuat hati Rendi terpikat oleh kesabaran hati Lisa yang selalu peduli dengan teman-temannya
. Mereka selalu bersama-sama kemana mereka pergi baik acara kampus sampai pekerjaan. Diam-diam Rendi menaruh hati dengan lisa begitu juga dengan Rangga. Rendi yang lebih berani mengungkapkan perasaannya kepada Lisa dibanding dengan Rangga yang hanya diam memendam perasaannya dan hanya ditujukan dengan rasa  persahabatan .
“Lisa maukah kamu menemaniku sebentar saja, ada yang aku bicarakan “ Rendi memohon kepada Lisa . Lisa yang sedang bercanda dengan Rangga, sejenak terdiam mendengar ucapan Rendi “ ada apa Ren…. Sepertinya ada yang ingin kamu  bicarakan…? , lihat raut mukamu gugup , whahaha…… “ Lisa tertawa terbahak-bahak melihat raut muka Rendi yang merah padam karena gugup. Rangga yang hanya diam tiba-tiba berucap “ sudah-sudah jangan kamu tertawa terus kasihan Rendi…..”
“Kamu maukan menemaiku sebentar saja …” dengan nada memelas Rendi meminta kepada Lisa. “  ok…  mau bicara apa katakana saja “ Lisa menimpali pertanyaan Rendi. Sambil menarik tangan Lisa, Rendi berkata “sorry bro…., aku tinggal sebentar” . Rangga hanya diam melihat mereka pergi berdua ada perasaan sakit dan sedih terbesit di hatinya. “ Ah kacau sekali perasaanku ini…!! Rangga ngedumel pada dirinya sendiri sambil berjalan menuju abang mie ayam kesayangannya.
Rendi mengajak Lisa kesuatu tempat dimana orang pasti akan merasa damai dan merasa hanyut didalamnya, pemandangan alam yang hijau dengan suara burung yang berkicau membuat tenang perasaan Rendi, untuk mengungkapan perasaannya kepada Lisa. “ Lisa ….?!!” Dengan suara lirih dan terbatah-batah,  Rendi  selalu saja susah mengungkapkannya,  seperti ada yang mengganjal ditenggorokannya,  sambil mendehem Rendi berusaha mengatakannya .
Ilustrasi
“hai… hai …. “ Lisa melambai-lambaikan tangannya di muka Rendi,  “ Kenapa dengan kamu Rendi ….?!!  Kenapa tiba-tiba mukamu pucat dan gugup begitu …” Lisa berusaha menenangkan Rendi. “Lisa maukah kamu menjadi pacarku …” sambil memegang tangan Lisa Rendi mengungkapkan perasaannya. “Hahaha…., Lisa tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Rendi, “ Rendi kamu  sadar apa yang kamu ucapkan …?!!,  Jangan konyol…, sudah-sudah, apa yang ingin kau katakana jangan bercanda melulu… “ Lisa masih saja tertawa. Rendi langsung memeluk Lisa yang sedang tertawa terpingkal-pingkal mendengarkan ucapan Rendi. “ dengar aku sebentar dan rasakan detakan jantungku…, aku bersungguh-sungguh…’ Rendi berusaha menyakinkan.
Lisa merasa tersambar petir mendengar perkataan Rendi. Lisa merasa senang dan bercampur tidak percaya degan apa yang diungkapkan oleh Rendi tentang perasaannya. Lisa berusaha melepas dari pelukan Rendi, Lisa menatap wajah Rendi, benarkah apa yang didengarnya barusan. “Benarkah apa yang kamu ucapkan Ren …..??.’Lisa memandangi wajah Rendi tanpa berkedip,  “aku sungguh-sungguh mencintaimu Lisa….” Tapi aku Ren…. “ belum selesai Lisa mengutarakan perasaannya, Rendi menempelkan kedua jarinya kebibir Lisa, “sudah aku menerima kamu apa adanya dan jangan kamu menolaknya..” Rendi memotong ucapan Lisa.
Hari-hari mereka dijalani dengan romantis dan membuat orang sekitarnya merasa iri akan kedekatan mereka berdua. Rangga sahabat dekatnya merasakan pedih dan luka dihati nya, setiap melihat Lisa berdekatan dengan Rendi. tetapi  direlung hatinya yang paling dalam  Rangga berharap Lisa bisa bahagia dengan Rendi, yah hanya kebahagian Llisa lah yang membuat Rangga merasa senang dan bahagia melihat seseorang yang dicintainya bahagia, walaupun dengan yang lain.  Lisa selalu curhat dan menceritakan apa yang ia alami dengan Rendi,  karena Ranggalah yang selalu menjadi tumpahan sedih dan gungah dikala Lisa berselisih paham denganb Rendi.
Hingga suatu hari Lisa merasakan sikap Rendi berubah yang dulu serba perhatian dan was-was bila tak menerima telpon atau sms darinya, sekarang seperti tak peduli , Rendi asik dengan kegiatannya. Setiap Lisa bertanya selalu saja mengelak dengan jawaban-jabawan yang tidak masuk akal. Lisa hanya diam melihat perubahan Rendi. Karena bagi Lisa membuat Rendi bahagia adalah keinginannya walau terkadang ia luka dengan sikap Rendi yang sedikit berubah.
Rangga yang melihat kesedihan Lisa, merasa sakit dan sedih dengan apa yang terjadi dengan Lisa. Rangga hanya dapat menghibur Lisa. tanpa disadari air mata jatuh dikedua kelopak matanya. Lisa yang melihat Rangga menangis merasa heran , “ hai kamu nangis ya…. ?! “. Tiba-tiba tangan lisa menepuk punggung Rangga yang dari tadi membelakangi Lisa karena tak kuat mendengar curhat Lisa.
Dengan gugup Rangga langsung menghapus air matanya “oh tidak tadi aku nguap semalaman aku bergadang jadi sedikit agak ngantuk hehe…..” Rangga berusaha menyakinkan Lisa. “bagaimana kalo kita kekantin …” ajak lisa  “ ok kita kekantin”. Lagi asik makan cemilan di kantin terdengar gossip bahwa Rendi mulai menyukai cewe lain. Lisa terasa disengat tawon, Rangga yang melihat Lisa gusar berusaha menenangkan Lisa . ” sudah-sudah  jangan kau dengar gossip mereka …..” Rangga menepuk-nepuk tangan Lisa yang sedang termenung memikirkan gossip tersebaut.
Lisa terkejut dan berusaha tersenyum dan tenang , sambil tersenyum Lisa meneruskan makanannya. Lisa berusaha mencari tahu kebenaran gossip yang didengarnya. Tanpa sepengetahuan Rangga, Lisa mencari info apa benar Rendi berpaling darinya. Lagi asik mengendap-endap tiba-tiba Titin menyapanya “Hai Lisa tegur Titin menyapa Lisa…, kamu seperti mencari sesuatu …”. Lisa kaget dan tersenyum simpul “ eh Titin kamu mengagetkan aku saja …..” sambil membelai rambutnya Lisa berusaha tenang , “ apa yang kau cari Lisa…?!! Oh aku mencari Rendi kamu tahu ….?” Jawab Lisa sambil agak gugup . “oh dia ada ko diruangan lab…”  jawab Titin, “ masuk aja kedalam …”
Lisa menghampiri Rendi yang lagi asik mengotak-atik komputernya “ Ren jam berapa kamu pulang masih lama tidak….?”, Rendi yang melihat Lisa agak cuek ” belum masih lama, kamu pulang duluan saja…., jawab Rendi tanpa sedikitpun menoleh ke Lisa “ya sudah aku duluanya…” jawab Lisa sambil pergi, Lisa berlalu dari Rendi tiba-tiba Lisa kaget karena dibelakangnya sudah ada Rangga,  ternyata Rangga memperhatikan apa yang membuatnya gusar. “kamu menghilang begitu saja, aku binggung mencari kamu Lisa …..? sudah bertemu dengan Rendi …?” Sudah jawab Lisa .
Lisa menunggu Rendi pulang, walau Rendi sudah menyuruhnya untuk pulang terlebih dahulu sambil ditemani Rangga dan Diah sababatnya. Rangga berusaha menenagkan Lisa. mereka asik makan rujak buah sambil ketawa ketiwi, Diah pun pamit pulang, tinggal Rangga yang menemani Lisa. “Lis… , kamu mau pulang tidak …” oh iya dong masa aku mau menjadi penjaga kampus hehe…”  Lisa tertawa menutupi perasaan yang berkecamuk di pikirannya.
“Kita pulang sama-sama yuk…”  ajak Rangga kepada Lisa . “kamu duluan aja aku mau kebelakang sebentar biasa panggilan alam …..?, aku tinggalya”  jawab Rangga “ Ya….”  Lisa berlalu meninggalkan Rangga. Sambil menghendap-endap agar Rangga tak curiga. Rendi yang merasa Lisa sudah pulang, buru-buru merapihkan pekerjaanya dan segera pergi dari ruang lab. tanpa diketahui Rendi, Lisa terus mengikutinya dan berbelok disebuah gang dan disanalah Lisa melihat Rendi menemui Titin dan mereka berpelukan, “Ren tadi Lisa mencarimu, kamu sudah  bicarakan dengan Lisa tentang hubungan kita”, Titin meminta kejelasan hubungannya dengan Rendi . “belum ….. nanti juga lisa tahu dengan perubahanku Tin, jangan kamu pikirkan, aku sudah jaga jarak dengannya….” Jawab Rendi. “Tapi aku takut menyakiti hati Lisa….” Titin berusaha agar Rendi mau membicarakannya dengan Lisa. “ aku menyukaimu sejak pandangan pertama semejak kita masuk kuliah jadi kamu tenang saja“, Rendi menenangkan hati Titin.
Lisa yang mendengar percakapan mereka terasa disambar petir, jantung Lisa berdetak kencang, “tenang saja Tin...?, kekecewaan Lisa pasti akan hilang karena ada orang yang lebih mencintainya daripada aku…”, Titin merasa heran dengan jawaban Rendi “siapa orangnya…. ??, dari mana kamu tahu itu  Ren…”, Rendi menjawab pertanyaan Titin tanpa rasa gusar sedikitpun “aku menemukan catatan di bukunya, Rangga mencintai Lsa sebelum aku mengungkapkan perasaanku kepada Lisa. Terus tidak kamu ceritakan ini kepada Lisa…” Titin merasa senang mendengar keterangan dari Rendi. “Karena waktu itu aku mencintai Lisa tapi sekarang aku lebih memilih kamu Tin…”
Lisa merasa tak kuat mendengar percakapan mereka berdua, akhirnya lisa lari meninggalkan mereka, merasa ada yang mendengar percakapan mereka Rendi dan Titin berhenti dan mengejar siapa yang melihat dan mendengar percakapan mereka berdua, Rendi kaget karena yang mendengar percakapan dengan Titin adalah Lisa. Lisa terus berlari menahan sakit didadanya menuju ke tempat Rangga selalu menyendiri dibawah pohon dan ilalang dihamparan yang luas.
Rangga…….!!!! Teriak Lisa memecahkan keheningan alam. Rangga yang sedang termenung memendang keindahan alam tak kuasa menoleh kearah Lisa karena secara diam-diam rangga mengikuti Lisa. Lisa terus memanggil-manggil Rangga. Rangga hanya diam Lisa memeluk punggung Rangga sambil menagis histeris Lisa berkata “ mengapa kau rahasiakan ini padaku, kamu jahat membiarkan semua ini terjadi, tatap aku dan lihat aku Rangga, jangan kau palingkan wajahmu ….?!!!!!!”  Air mata berderai membasahi wajah Lisa.
Rangga tak kuasa membendung air matanya serayap berkata “kamu sudah tahu segalanya dan tak mungkin kamu mencintai aku …, karena didalam dirimu hanya Rendi”, Lisa berusaha memalingkan punggung Rangga yang membelakanginya “ tidak jangan kamu katakan itu…” Lisa berusaha menyakinkan Rangga, “coba katakana bila kamu mencintaiku hanya itu yang ingin aku dengar….”, Rangga meminta jawaban dari Lisa, Lisa pun menjawab “aku mencintaimu walau aku baru sadar aku mencintai orang yang salah selama ini….”
Tiba-tiba Lisa merasakan sekujur badannya lemas dan dingin “mengapa tiba-tiba aku merasakan hampa dan kesepian yang amat sangat…”, akhirnya Lisapun ambruk dipelukan Rangga sambil berkata” aku akan selalu mencintaimu…” sangat lirih dan hampir tidak terdengar. Melihat Lisa ambruk Rangga cepat-cepat membawa Lisa kerumah sakit. Dan dari diagnose dokter Lisa telah meninggal terkena serangan jantung. Rangga tak kuasa mendengar penjelasan dari dokter, Rangga memeluk tubuh Lisa dan menggoncangkan badanya karena Rangga merasa Lisa hanya bersandiwara kepadanya “ Lisa bangun Lisa….’ kamu jangan berbuat ini padaku jangan kau bersandiwara dan jangan kau buat aku merasa bersalah….”, Rangga terus saja tak percaya “ Lisa .. bangun  Lisa… tatap aku dan nyakinkan bahwa kau masih hidup”, Rangga berteriak sekencang-kencangnya dan histeris . (an)
     

2 komentar: